Kamis, 08 Agustus 2013
Catatan Seorang Sahabat
Shobat…, aku teringat sebuah cerita, namun aku tak tau
dimana sisi menariknya. Saat itu mata hari telah terkatub dan malam merambat
menyusuri takdirNya. Aku bersamamu meminjam sebuah asa, berbincang diredup rembulan
tertutup awan, terlena oleh semilir bayu bercengkrama tanpa dosa.
Sahabat… aku hanya mampu mengingat sedikit tentang arti
sebuah kebersamaan. Dengan sebuah keterusterangan aku ikuti irama binatang
malam saat itu, dan hadirmu begitu menentramkan, diantara rasa kegalauan. Aku,
dirimu dan semua tidak tau apakan hujan atau terik esok pagi akan tiba, yang
aku tau saat itu betapa berartinya dirimu disampingku. Sahabat… aku ingat
sebuah pepatah dari seorang tanpa nama “tiada yang lebih berharga dari seorang
sahabat lama”.
Sahabat… sudah ratusan hari berlalau, matahari
timbul tenggelam tanpa kompromi, dan aku tidak tau apakah malam-malam indah
kita ditepi beranda masih dapat terlintas di goresan bintang malam kita. Dan
kita tak dapat lagi mengulang memori itu. Sahabat semoga ini menjadi catatan
yang tak hilang, walau aku terpekur dalam kebisuan. (Di tulis di Kesunyian
malam, 28 April 2012)
